Bisnisia.com , Jakarta - Pemerintah Kabupaten Ciamis , Jawa Barat, yang mencakup tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memeriksa dan menganalisis tempat bencana tanah longsor di Kecamatan Panawangan menjadi landasan untuk membentuk keputusan tentang pemindahan penduduk.
"Tim geologi merencanakan penelitian di Ciamis dari tanggal 13 sampai 18 April. Acara tersebut disusul dengan pertemuan untuk membahas saran-saran geologinya," jelas Kepala BPBD Kabupaten Ciamis Ani Supiani saat ditemui di Ciamis pada hari Rabu, 9 April 2025. Antara .
Anis menceritakan bahwa BPBD Ciamis sudah menangani wilayah yang terkena dampak bencana longsoran tanah karena hujan lebat di Dusun Mekarbuana dan Sadapaingan, Kecamatan Panawangan pada hari Minggu tanggal 6 April 2025. Kejadian tersebut merenggut kerusakan pada 10 hunian serta membuat 63 tempat tinggal lainnya berpotensi ambruk, sehingga sebanyak 123 orang dari 44 KK harus dievakuasi.
Menurut Anis, pemerintah berniat memindahkan penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor. Akan tetapi, sebelum itu dilakukan, harus ada penilaian lanjutan dari PVMBH mengenai karakteristik tanahnya. Dia menyatakan, "Urusan pemindahan akan ditentukan sesuai dengan saran yang diberikan oleh lembaga geologi."
Anis mengatakan bahwa sesuai dengan hasil evaluasi yang dikerjakan BPBD Ciamis serta pemeriksaan lapangan di area bencana longsor, terdapat empat bangunan yang idealnya dipindahkan ke tempat baru. Sementara itu, Bupati Ciamis merincikan ada tujuh hunian yang perlu diganti dan lahan telah disediakan oleh otoritas setempat. Dia menambahkan, “ Kami masih menantikan persetujuan dari kelompok ahli geologi guna prosedur resmi."
Setelah kejadian tanah longsor tersebut, Anis menyatakan bahwa Pemkab Ciamis telah mengumumkan wilayah itu dalam tingkat waspada darurat. Status ini belum diupgrade menjadi tanggap darurat karena warga masih dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dan situasi ekonomi pun tetap berfungsi dengan normal.
0 Comments