Saat membahas mengenai polusi, biasanya pikiran kita langsung tertuju pada pencemaran air ataupun udara. Akan tetapi, tanah pun dapat terserang polusi ini. Sayangnya, masih banyak manusia yang kurang memperhatikan serta menyadari hal tersebut.
Berikut ini penjelasan mengenai pencemaran tanah , dimulai dengan pengertian, faktor-faktornya, serta konsekuensi negatifnya dan cara mencegahinya. Here we go!
1. Definisi pencemaran tanah
Pencemaran tanah merujuk pada kondisi ketika tanah terkontaminasi oleh racun dengan kadar tak biasa. Ini bisa didefinisikan pula sebagai keberadaan senyawa berbahaya (polutan atau kontaminan) di dalam tanah dengan intensitas cukup tinggi, hingga menciptakan ancaman bagi lingkungan hidup serta keselamatan manusia.
Sangat penting bagi kita untuk menghindari pencemaran tanah karena kondisi tanah yang baik merupakan elemen utama dalam keamanan pangan serta memastikan masa depan yang lestari. Food and Agriculture Organization (FAO), tanah pun bertindak sebagai penyaring air, memperkuat resiliensinya terhadap banjir dan kemarau, serta mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim.
2. Penyebab pencemaran tanah

Terdapat dua faktor yang menyebabkan polusi tanah, yakni secara alamiah dan akibat kegiatan manusia (antropogenik). Berdasarkan laporan tersebut Environmental Pollution Centers Proses alamiah dapat mengakibatkan pengendapan zat kimia berbahaya pada lapisan tanah. Sebagai contoh, terdapat konsentrasi yang tinggi dari senyawa perchlorate (ClO4-) di Gurun Atacama di Chile.
Namun demikian, polusi tanah sebenarnya disebabkan terutama oleh tindakan manusia, misalnya melalui pembuangan limbah hasil kegiatan industri, pertanian (seperti pestisida, pupuk, dan herbisida), zat-zatradioaktif (misalkan radium, uranium, atau thorium), hingga sampah rumah tangga.
3. Ilustrasi tentang pencemar tanah yang sering terjadi beserta pengaruhnya
Beragam jenis pencemar dapat mengotori tanah. Beberapa di antara yang sering kali terlihat dan pengaruhnya adalah sebagai berikut:
- Timbal: Data tersebut mencakup kegiatan seperti pembangunan gedung, eksploitasi tambang, peleburan logam, serta pencemaran dari minyak bumi atau cat. Populasi janin dan bayi balita merupakan kelompok yang sangat rawan terkena pengaruh racun timah ini. Di sisi lain, efeknya pada tumbuhan meliputi gangguan proses Fotosintesis, rendahnya kadar gizi, ketidakseimbangan cairan dalam tanaman, serta kerusakan fungsi enzimatik, akhirnya menyebabkan kematian sel-sel tumbuhan.
- Merkuri: Berikutnya adalah dampak negatif yang timbul dari berbagai kegiatan seperti penambangan mineral, penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik, serta sampah rumah sakit. Temuan ini diterbitkan dalam suatu penelitian yang di publikasi sebagai Jurnal Internasional tentang Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat pada tahun 2019, kontaminasi merkuri di tanah bisa menekan pertumbuhan dan mematikan tanaman, serta memengaruhi kesehatan manusia jika memakan tanaman tersebut.
- Arsenik: Pada konsentrasi yang tinggi, arsenik bersifat racun bagi sebagian besar tanaman. Kontaminasi arsenik pada tanaman diakibatkan oleh aktivitas pertambangan, industri elektronik, perkayuan, hingga pembangkit listrik tenaga batu bara.
- Tembaga: Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Unsur dan Mineral Pelacak Pada tahun 2023, tingkat tembaga yang melimpah pada lapisan permukaan tanah dapat mengganggu tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta keseluruhan ekosistem. Penyebab utamanya berasal dari kegiatan tambang, pembangunan gedung, dan proses pengerasan aspal.
- Insektisida, herbisida, dan pestisida: Tumpahan yang jatuh ke tanah dapat mengotori sumber air bawah tanah dan berbahaya apabila tertelan. Di samping itu, tumpahan ini juga mampu meracuni organisme lain seperti burung.
4. Bagaimana Menghindari Pencemaran Tanah

Polusi tanah perlu dihindari agar tidak mengecilkan jumlah dan mutu produk pertanian. Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan yakni:
- Lebih hati-hati saat mengaplikasikan pupuk.
- Pemakaian pestisida serta sebagainya perlu dikecilkan.
- Jangan membuang sampah secara acak (ini mencakup sampah domestik, limbah medis, serta junk elektronik).
- Menyiapkan pupuk kompos organik langsung dari sisanya makanan.
- Melakukan daur ulang sampah sendiri, mengubahnya menjadi barang yang dapat dipakai kembali.
0 Comments