Article continues below
Article continues below
Article continues below
Oleh Rizkaart CendradiputraMantan pembina tim nasional Indonesia, Shin Tae-Yong, saat ini telah mendapat posisi terbaru dengan dilantik menjadi Wakil Presiden Federasi Bola Kicks Korea Selatan (KFA). Usai itu, STY pun angkat bicara soal kekalahannya yang dialami oleh Korea Selatan atas Indonesia dalam pertandingan awal Grup C Piala Asia U-17 2025.
Lebih Lanjut
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, pasukan pemain muda dari negeri ginseng dikalahkan dengan skor 1-0 lewat satu-satunya gol Evandra Florasta. Pelatih Tae-yong menyebut bahwa kekalahannya hanya disebabkan oleh nasib baik lawan karena timnya tidak berhasil memasukkan bola ke gawang musuh.
Walaupun kalah, Tae-yong menekankan bahwa sepak bola di negeri berbudaya Korsel itu tak mengalami penurunan, sementasr ia juga mencatat bahwa sepak bola di Asia Tenggara tengah berkembang dengan cepat.
Apa Yang Dikatakan?
"Selain itu, saya pun menyaksikan pertandingan tersebut. Saya pikir sepak bola di ASEAN, khususnya Indonesia, telah berkembang pesat dibandingkan dulu. Meskipun demikian, saya tak melihat adanya penurunan pada tim sepak bola Korea Selatan. Pada laga kali ini, Korea kurang beruntung untuk mencetak gol meski mereka tampil dominan sepanjang permainan. Di sisi lain, Indonesia berhasil mempertahankan gawannya dengan cukup baik," ungkap STY kepada pers asal Korea Selatan. News Daily , Minggu (6/4).
Sebelumnya, Presiden KFA Chung Mong-gyu telah mengangkat Shin Tae-yong menjadi Wakil Presiden dalam struktur pengurus yang diperbarui. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan dengan federasi-federasi internasional serta menanganai berbagai masalah berkaitan dengan sepak bola global.
Untuk hal-hal terkait dengan timnas, KFA menugaskan tugas tersebut kepada mantan pelatih Vietnam Park Hang-seo, yang kini berperan sebagai wakil presiden untuk mengelola skuad Korea Selatan.
Rencana STY?
Menyangkut penerimaaan posisi kerja barunya, Shin Tae-Yong menjelaskan alasan di balik pengambilan keputusan itu. Dia menyatakan niatnya untuk beristirahat sebentar dari tanggung jawab sebagai manajer minimal selama satu tahun mendatang.
"Saya berniat mengambil cuti dari posisi saya sebagai manajer kira-kira setahun. Selama periode ini, saya ingin mengeksplorasi dan belajar lebih banyak tentang sepak bola," jelasnya.
"Saat ini, saya belum memiliki perencanaan spesifik mengenai posisi manajerial selanjutnya. Tak ada yang bisa memastikan tentang kejadian di masa datang. Meskipun tentunya sangat menarik apabila saya menerima tawaran dari klub berkualitas, namun saya tak ingin terlalu serakah dan cukup merasa puas," jelas STY.
0 Comments