Jendral AS Kritik: China Buat Pesawat J-35A yang Dianggap Menjiplak Jet Tempur F-35 Amerika
Bisnisia.com Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), Jenderal David W. Allvin, menyampaikan pandangannya secara publik tentang pesawat perang generasi kelima buatan China yang baru, yakni J-35A.
Diketahui bahwa pesawat tempur generasi kelima, J-35A, sudah melakukan perdananya di Pameran Udara China 2024 yang berlangsung di Zhuhai bulan November tahun kemarin.
Pejabat tingkat tinggi dari Angkatan Udara Amerika Serikat mengungkapkan bahwa jet tempur generasi kelima yang kedua dikembangkan oleh China setelah J-20 Mighty Dragon ternyata memiliki ciri khas tertentu -- yaitu dirancang seolah "terinspirasi" oleh pesawat bergenerasi kelima milik AS, yakni F-35.
"Masih tergolong cukup baru," ujarnya saat diwawancara oleh majalah pertahanan Amerika Serikat.
Namun, memang benar adanya hal ini sangat jelas; Anda bisa meletakkannya (J-35A) di sampingnya (F-35), dan paling tidak kita bisa melihat dari mana kami percaya mereka (China) mengambil desainnya, seperti yang sering disebutkan, ujarnya dengan nada sinis terhadap produk pesawat asal China tersebut.
Jet tempur J-35A China dipamerkan kepada publik untuk pertama kalinya di China Airshow 2024 di Zhuhai pada November tahun lalu.
Sesuai dengan pernyataan Allvin, pesawat tempur J-35A nampak sangat serupa dengan pesawat tempur F-35 produksi Amerika Serikat.
Perbedaannya adalah, jet asal China memiliki dua mesin. Sementara itu, pesawat tempur F-35 yang diproduksi oleh Lockheed Martin cuma disematkan satu mesin saja.
Tudingan China Mengambil Rahasia Desain Pesawat Amerika Serikat
China, seperti yang sering disebutkan oleh banyak pihak sebelumnya, telah lama mengadaptasi desain pesawat perang milik Amerika Serikat.
Meskipun demikian, tidak berarti pesawat tempur Tiongkok setara dengan kapabilitas teknis dari pesawat tempur Amerika. Apalagi, banyak varian jet produksi China belum pernah diuji coba dalam situasi peperangan yang sesungguhnya.
Tudingan tentang "partisipasi" China dalam kasus pengambilan data berkaitan dengan pesawat tempur F-35 buatan Lockheed Martin mulai beredar setelah Edward Snowden, seorang mantan karyawan dari Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), mengungkapkan dokumen rahasia ke sebuah majalah Jerman di tahun 2015.
Berkas itu diyakini menunjukkan bahwa hacker asal Tiongkok sudah sukses mendapatkan hak akses ke informasi rahasia terkait dengan pesawat tempur F-35.
Beberapa hacker asal China dituduh ikut serta dalam kasus kebocoran data di subkontrak utama, yaitu Lockheed Martin, pada tahun 2007.
Beijing mengingkari seluruh dakwaan tentang "pengambilalihan data" pesawat tempur F-35 dan menyebutkan bahwa Washington adalah yang mendorong tensi meningkat.

J-35A Nongol Duluan
Di Pameran Udara Tiongkok tahun 2024 yang diselenggarakan di Zhuhai, China memperkenalkan gambar resmi dari pesawat tempur siluman generasi kelima kedua mereka, yakni Shenyang J-35A. Pesawat ini sudah dalam pengembangan selama bertahun-tahun namun hanya pernah terekam dalam bentuk foto non-resmi sebelumnya.
Gambar pertama dari J-35A memberikan peluang bagi para analis untuk mengamati bagaimana pesawat tempur ini bakal memperkuat angkatan udara serta seluruh sektor militer di Tiongkok.
Peningkatan pada pesawat perang generasi kelima oleh China dilihat sebagai langkah Beijing untuk menyaingi AS dalam pengembangan jet tempur penyamaran serta jenis kelima ini, selain usaha mereka gunakan modernisasi tentara.
Pesawat tempur J-35A diciptakan untuk melaksanakan misi perang udara dan serangan dari udara ke darat, sebagaimana dilaporkan oleh media bidang pertahanan Tiongkok.
Dengan menggunakan jet tempur J-35A, Tiongkok menjadi negara kedua di planet ini setelah Amerika Serikat yang sukses menciptakan dua model pesawat tempur generasi kelima, yaitu J-35A serta J-20 "Mighty Dragon".
Amerika Serikat juga mempunyai kedua tipe pesawat perang generasi kelima dan berteknologi penyamaran, yaitu F-35 dan F-22 "Raptor".

Beda J-35A dan F-35
Gambar pertama dari pesawat tempur J-35A telah menampilkan berbagai fitur baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Sudah banyak diperbincangkan mengenai kemiripan antara pesawat tempur J-35A/FC-31 dengan F-35, yaitu pesawat tempur generasi kelima hasil produksi Amerika Serikat yang diproduksi oleh Lockheed Martin.
Persamaan rancangan di antara J-35A dan F-35 sudah memicu dugaan yang menyatakan bahwa China diduga mengadaptasi pesawat perang Amerika Serikat lewat tindakan mata-mata industri ketika jet peperangan F-35 itu masih berada pada fase penelitian dan pengembangan.
Namun demikian, ada satu poin yang menonjol dari kedua pesawat tempur siluman ini, yaitu sistem tenaga mereka. Meskipun F-35 hanya dilengkapi dengan satu mesin, di sisi lain J-31 memiliki dual engine setup.

Dari gambar pertama pesawat tempur siluman kedua China, terlihat bahwa pesawat tempur J-35A memiliki sistem penargetan elektro-optik mirip dengan yang ada di pesawat tempur F-35.
Di samping itu, kelihatan pula bahwa jet tempur J-35A ini didukung oleh Radar Lensa Reflektif Luneburg yang terpasang di bagian bawah badannya.
China dikabarkan sudah menetapkan J-35A sebagai versi darat dari pesawat tempur tersebut, sedangkan varian yang bakal digunakan di kapal induk disebut J-35, dan untuk pasar luar negeri ada FC-31.
Berdasarkan pendapat analisis militer Wang Mingzhi, pesawat tempur siluman J-20 yang dikenal sebagai "Mighty Dragon" dianggap sebagai jenis pesawat penyerangan bobot besar, sementara versi J-35A merupakan varian pesawat serbu tersembunyi dengan ukuran menengah.
Pemimpin Utama di Institut Desain dan Riset Pesawat Tempur Shenyang, milik Korporasi Industri Aviasi China (AVIC), membenarkan bahwa pesawat perang J-35 merupakan anggota dari seri pesawat tempur, sehingga kemungkinan besar akan tersedia dalam beberapa versi untuk dipakai oleh Angkatan Udara serta Armada Laut Negeri Tirai Bambu tersebut.
Walaupun rincian teknis resminya belum lengkap, data yang ada mencakup:
Desain dan Peran:
J-35A merupakan pesawat perang tersembunyi dengan dua mesin yang dapat digunakan dalam semua jenis cuaca. Desainnya bertujuan untuk tugas penguasaan langit dan serangan ke daratan.
Pesawat ini adalah jenis pesawat tempur generasi kelima kedua yang dimiliki oleh China menyusul after J-20 "Mighty Dragon".
Kecepatan:
Laporan mengindikasikan bahwa J-35A dapat mencapai kecepatan sampai dengan Mach 2,0, melampaui batasan kecepatan tertinggi F-35 yang sebesar Mach 1,6.
Mesin:
Pesawat ini memiliki dua mesin yang memperkuat tenaga dorong serta kelincahan penerbangannya.
FITUR STEALTH (SILUMAN)
J-35A dilengkapi dengan teknologi siluman canggih, termasuk penampang radar yang diperkecil dan ruang senjata internal untuk meminimalkan deteksi musuh.
Avionik dan Sensor:
Pesawat ini diperlengkap dengan peralatan avionik serta sistem sensor canggih yang dibuat untuk memperkuat pemahaman situasi dan kapabilitas penargetan.
Variasi:
Dua varian telah dilaporkan: satu versi berbasis darat dirancang khusus untuk Angkatan Udara Pembebasan Rakyat (PLAAF), serta sebuah versi berbasis kapal induk yang disesuaikan untuk peluncur katapel bagi Angkatan Udara Laut Pembebasan Rakyat (PLANAF).
(oln/dsa/*)
0 Comments