
Jakarta, Bisnisia.com Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025, salah satu elemen dalam Uji Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang digunakan untuk mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, mendapat perhatian besar seiring dengan pendekatan tanggal pelaksanaannya mulai 23 April sampai 3 Mei 2025.
Salah satu pertanyaan yang kerap timbul dari para siswa dan orangtua tentang UTBK SNBT 2025 adalah apakah sistemnya tetap akan dipertahankan? item response theory Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai IRT?
Mulai tahun 2018, pemerintah merombak cara menilai UTBK. Pada periode sebelumnya, yaitu sampai tahun 2017, proses penilaian menggunakan sistem skor dimana setiap jawaban benar mendapatkan nilai 4, jawaban salah dikurangi satu (-1), sedangkan pertanyaan yang dilewatkan bernilai nol (0).
Akan tetapi sejak tahun 2018, metode penilaian berubah menjadi Teori Respons Butir atau IRT. Sampai dengan tahun 2024, sistem IRT masih dipakai, dan cara ini akan terus diimplementasikan pada UTBK SNBT 2025.
Apa Itu Sistem IRT?
IRT merupakan teknik evaluasi yang menilai kapabilitas peserta didasarkan pada sifat setiap pertanyaan, bukannya hanya berdasarkan total jawaban yang tepat.
Tiap pertanyaan pada tes IRT mengandung tiga faktor penting: derajat ketidakmudahan soal, kapabilitas soal untuk memisahkan peserta sesuai dengan level keterampilannya, dan probabilitas responden menjawab tanpa pemikiran.
Menggunakan metode ini, menjawab pertanyaan yang kompleks akan menghasilkan skor lebih tinggi daripada menyelesaikan soal sederhana. Oleh karena itu, besarnya nilai tidak hanya bergantung pada kebenaran jawaban, tapi juga sejauh mana kualitas soal yang dijawab.
Tiga Tingkatan Evaluasi Kemampuan IRT dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)
Penilaian pada UTBK SNBT dijalankan melalui tiga langkah, sebagaimana tertera di bawah ini.
- Setelah menerima lembar jawabannya, panitia ujian akan membagi respons peserta ke dalam tiga kelompok: betul, salah, dan kosong. Respons yang tepat akan diberi skor 1, sementara itu, respons yang tidak diisi sama sekali akan mendapat nilai nol.
- Selanjutnya, sistem tersebut akan mengamati sifat-sifat dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dijawab melalui metode IRT. Ini berarti bahwa sistem ini bakal memeriksa tingkat ke sulit-an soal sesuai dengan jumlah siswa yang bisa menjawab secara tepat.
- Setelah mengetahui ciri-ciri dari setiap pertanyaan di fase kedua, output ini nantinya dipakai untuk merencanakan skor siswa dalam ujian TJSLB. Cuaca seberapa susah sebuah soal, itu berarti poinnya juga makin tinggi untuk jawaban benar atas soal tersebut.
Keuntungan Sistem IRT
Sistem IRT memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Nilai tidak berkurang untuk jawaban yang salah.
- Para peserta tidak perlu khawatir saat menebak jawaban, sebab sistem tidak mengenakan hukuman.
- Beratnya penilaian ditentukan sesudah pemeriksaan usai, agar para peserta dapat menumpu pada pekerjaan mereka dengan tenang tanpa khawatir tentang masalah skor selama ujian berlangsung.
Taktik Menyelesaikan Soal UTBK Menggunakan Sistem IRT
Untuk mengoptimalkan outputnya, berikut adalah sejumlah taktik yang dapat Anda gunakan:
- Jawab seluruh pertanyaan: Sebab tidak terdapat potongan skor, isilah setiap jawaban dengan sebaik mungkin.
- Terapkan teknik penghilangan opsi: Apabila Anda kebingungan dengan rumus atau lupa, cobalah hilangkan pilihan jawaban yang tidak mungkin benar sehingga meningkatkan kemungkinan menjawab dengan tepat.
- Jangan terobsesi dengan angka tersebut: Ingatlah, hasilnya baru diakumulasikan selepas ujian berakhir. Cukup lakukan yang terbaik untuk menyelesaikan setiap pertanyaan.
UTBK SNBT 2025 akan tetap menerapkan metode penilaian IRT. Metode ini dinilai lebih adil, obyektif, serta tepat sasaran dalam menguji kecakapan akademis para peserta. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman tentang bagaimana mekanisme dari sistem tersebut dan penyusunan taktik pembelajaran yang sesuai supaya dapat mencapai prestasi maksimal.
0 Comments