Orang-Orang yang Nonton TV demi Teman Tidur Sering Punya 8 Karakteristik Ini, Kata Para Psikolog

Banyak di antara kita mungkin kenal dengan orang-orang, atau justru diri kita sendiri, yang sulit tertidur kalau TV-nya tak dinyalakan.

Latar belakang suara dari program kesukaanmu, dentingan musik pendukung, atau bahkan percakapan di acara berita dapat bertindak sebagai jenis "penenang" saat akan tidur.

Walaupun beberapa orang mungkin menganggap hal ini sebagai kebiasaan tak berarti, studi tentang psikologi menjelaskan bahwa terdapat latar belakang yang lebih rumit dan mendalam dibalik tindakan tersebut.

Keberlanjutan tidur di dekat televisi yang terus menyala tak sekadar berkaitan dengan rasa nyaman, melainkan juga kerap menggambarkan bagian-bagian spesifik dari karakter individu, situasi emosi mereka, atau bahkan riwayat hidupnya.

Menurut laporan dari Geediting pada hari Kamis (10/4), ada delapan karakteristik kepribadian dan sifat psikologis yang biasanya dimiliki individu yang perlu menonton TV agar bisa tidur.

1. Cenderung Hindar dari Pikiran Berlebihan pada Malam Hari

Banyak individu memanfaatkan televisi sebagai cara menutupi kebisingan dalam pikiran mereka.

Gagasan yang sangat sibuk, ketakutan berlebihan, atau bahkan memikirkan hal-hal secara berlebihan cenderung semakin mencolok di waktu malam ketika sekitaran menjadi hening.

Suara dari TV membantu mengalihkan perhatian mereka dari kekhawatiran internal ke sesuatu yang eksternal dan netral.

Berdasarkan ilmu psikologi: Ini merupakan strategi adaptif yang dipakai untuk mengelakkan pikiran-pikiran yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau kesulitan tidur akibat cemas.

2. Menghadapi Relasi Yang Rumit Dengan Ketenangan

Kejungan malam yang lengkap mungkin dirasakan sebagai hal yang mengintimidasi atau sangat mendesak oleh beberapa individu.

Orang-orang yang sudah terbiasa dengan adanya bunyi stimulasi sepanjang hari mungkin akan merasa tak nyaman ketika harus beristirahat di lingkungan tanpa suara.

Televisi berfungsi sebagai teman virtual yang membantu mereka merasa tidak kesepian.

Indikator psikologi tersebut melibatkan kemungkinan adanya rasa kesepian emosional yang ringan pada individu, meskipun hal ini belum tentu dirasakan dengan jelas oleh mereka sendiri.

3. Perlukan Pengalihan Untuk Menangani Perasaan

Menonton televisi sebelum tidur dapat membantu melarikan diri dari berbagai emosi negatif, seperti rasa sedih, kemarahan, atau rasa bersalah.

Alih-alih mengkhawatirkan perasaan itu sebelum tertidur, mereka lebih memilih untuk disibukkan dengan hiburan yang santai.

Menurut seorang psikolog klinis: Hal ini dikenal sebagai "penghindaran emosional," yakni cenderung untuk menjauhi perasaan yang susah dihadapi.

4. Berkembang di Lingkungan yang Ramai atau Tak Menentu

Seseorang yang tumbuh besar dalam lingkungan yang selalu ramai—misalnya rumah dengan banyak anggota keluarga, perselisihan, atau bunyi berasal dari luar mungkin akan merasa 'biasa' apabila terdapat suara di latar belakang.

Televisi menghadirkan atmosfer yang menyerupai kenangan masa kecil mereka.

Aspek psikologis: Hal ini mengindikasikan hubungan yang ada di antara "suara" dan "keselamatan."

Dalam berbagai situasi, latar suara seringkali menjadi penggugah kenangan menyenangkan dari waktu lampau.

5. Cenderung Bergantungan pada Rutinitas Ketat demi Rasa Aman

Untuk sejumlah orang, menonton TV saat hendak tidur telah menjadi kebiasaan.

Mereka mungkin sebenarnya tak memerlukan hiburan tersebut, namun kebiasaan menontonnya lah yang menciptakan perasaan aman dan terkontrol.

Psikologi kebiasaan: Hal ini dapat berhubungan dengan ciri-ciri pribadi yang amat menginginkan rapi dan terstruktur.

Mereka merasa tidak seimbang tanpa Ritual ini.

6. Mengalami Kesulitan pada Aturan Tidur atau Gangguan Sulit tidur ringan

Kejadian semacam itu juga umum dialami oleh orang-orang dengan gangguan tidur seperti kesulitan untuk mulai tertidur, kualitas tidur yang buruk, atau bangun di pertengahan malam.

Televisi dapat mendongkrak kecepatan terjadinya rasa kantuk berkat efek bunyi-bunyian monoton serupa dengan white noise.

Catatan dari bidang psikologi tidur menyebutkan bahwa meskipun bermanfaat untuk waktu singkat, hal tersebut dapat memiliki efek negatif pada mutu istirahat sejauh yang berkaitan dengan durasi lama karena gangguan produksi hormon melatonin serta siklus alami tubuh saat tidur.

7. Semakin Nyaman Berkat Rangsangan Sensorik yang Konstan

Orang semacam itu biasanya lebih peka terhadap kondisi sekitar yang sangat sunyi serta minim rangsangan.

Mereka bisa jadi merasa lebih tenang saat ada hal-hal yang selalu "bergerak" di sekeliling mereka—misalnya seperti gambar berpindah dan bunyi dari televisi.

Pada konsep pengolahan sensorik: Hal ini dikenal sebagai "perilaku pencarian sensasi," di mana seseorang berupaya untuk mendapatkan stimulasi secara kontinu guna merasa lebih tenang.

8. Bisa Jadi Merasakan Kesulitan dalam Pembentukan Hubungan Emosi yang Kuat

Menariknya, sejumlah penelitian mengindikasikan bahwa tidur sambil meninggalkan televisi menyala dapat merupakan indikasi dari masalah dalam membentuk hubungan emosional yang mendalam.

Televisi telah mengambil alih peran interaksi sosial yang hangat antar manusia. Sebaliknya dari bercakap-cakap dengan pasangan, anggota keluarga, atau teman-teman sebelum terlelap, banyak orang lebih suka menjalin hubungan satu arah dengan layar televisi.

Dalam pandangan psikologi sosial: Hal ini dapat mencerminkan kecondongan terhadap penghindaran kedekatan atau ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kesimpulan

Tidur sambil menyalakan TV tidak sekadar masalah kebiasaan.

Di belakang kebiasaan ini terdapat berbagai tingkatan psikologi yang rumit — mulai dari ketidaknyamanan, pengalaman traumatis sebelumnya, dorongan untuk memiliki jadwal tetap, sampai hasrat untuk tidak merasa kesepian.

Ini bukan berarti bahwa itu langsung menjadi suatu kebiasaan negatif, tetapi penting juga untuk mengetahui alasannya kenapa seseorang memerlukannya.

Apabila Anda sering kali memerlukan televisi agar bisa tidur, tak ada ruginya untuk berpikir ulang: Mungkinkah ini hanya masalah kenyamanan? Bisa jadi ini adalah metode Anda menutupi hal-hal yang lebih mendalam?

Terkadang, kediaman di malam hari memberikan petunjuk lebih banyak daripada bunyi yang terdengar melalui layar televisi.

***

Post a Comment

0 Comments