Mengapa Buaya Meneteskan Air Mata saat Memakan Mangsa?

Anda tentu sudah familiar dengan istilah 'air mata buaya', betul? Istilah tersebut sering digunakan untuk menggambarkan emosi palsu atau tidak jujur, misalnya berpura-pura kesakitan atau seolah-bercinta. Mitos kuno percaya bahwa buaya akan meneteskan air mata ketika meneror dan memangsa tangkapannya.

Di tempat ini, kami tidak akan menjelaskan mengenai perumpamaan itu, tetapi sebaliknya fokus pada alasannya secara saintifik tentang mengapa buaya menetes air mata ketika memakan mangsa. Apakah hal ini disebabkan oleh faktor emosi? Atau bisa jadi ada penjelasan lain?

1. Asal-usul mitos

Keyakinan bahwa buaya meneteskan air mata ketika sedang memakan prey-nya sudah lama terbentuk selama bertahun-tahun. Akan tetapi, hal tersebut tak berkaitan dengan rasa bersalah atau faktor emosi lain dari si buaya sendiri atas tindakannya itu. Sebab itulah, cairan yang keluar di matanya seringkali dikait-kaitkan sebagai tangisan bohongan. Selanjutnya, beberapa figur besar seperti Plutarch dan Shakespeare pun pernah membawa legenda ini ke dalam karangan mereka, sehingga menjadikannya lebih diterima secara luas oleh publik serta melekat erat pada pemahaman umum tentang makna air mata buaya yaitu menjadi lambang kepura-puraan.

2. Pengamatan ilmiah

Tahun 2007, para ilmuwan zoologi dari Universitas Florida menjalankan suatu riset di St. Augustine Alligator Farm Zoological Park, Florida. Mereka mencatat sembilan spesies buaya serta kerabatnya seperti alligator dan caiman yang disediakan panganannya di daratan demi menghindari intervensi air. Ditemukan fakta bahwa lima dari sembilan binatang itu secara nyata melepaskan air mata sewaktu ataupun sesudah menyantap makanan. Sebagian besar juga tampil dengan adanya cairan berbusa atau gelembung-gelembung kecil di area seputaran matanya. Penemuan studi ini membuktikan kalau buaya sungguh-sungguh merunduhi tangisan ketika asik dalam proses makannya, meski hal tersebut tidak berkaitan langsung dengan perasaan kesedihan.

3. Kenapa buaya mengeluarkan air mata ketika sedang memakan sesuatu?

Buaya memproduksi air mata saat makan dikarenakan sejumlah alasan fisiologis berikut ini:

  • Tekanan pada rongga sinus serta stimulasi dari kelenjar air mata terjadi saat itu. Ketika memakan sesuatu, buaya sering kali melepaskan suara gemerisik atau meniup udara secara paksa lewat sinus mereka. Aksi tersebut akan mencetuskan sekresi air mata, sehingga meningkatkan produksinya secara berlebihan.
  • Aktivitas gerak fisik ketika mengunyah. Pergerakan rahang yang kuat dalam memecah daging mangsa bisa menstimulasi saluran air mata, sehingga membuat air mata keluar atau mengalir di area sekitar mata.
  • Proses proteksi untuk mata. Cairan air mata berfungsi melindungi mata buaya ketika mereka mengeksekusi gerakan makan yang ganas, serta memberikan perlindungan terhadap partikel kecil atau luka.
  • Aturan pengaturan garam di dalam tubuh. Di beberapa jenis seperti buaya air laut, air mata bisa bertindak sebagai mekanisme untuk membuang sisa garam ekstra yang terabsorbsi saat menyantap mangsa.

4. Sindrom Air Mata Buaya Pada Manusia

Menariknya, manusia juga dapat mengalami keadaan mirip yang disebut Sindrom Air Mata Buaya atau Bogorad syndrome. Kondisi tersebut memicu produksi air mata tanpa disadari ketika makan atau minum. Hal ini adalah komplikasi jarang yang bisa timbul semasa pemulihan dari Bell’s Palsy, sebuah keadaan yang membuat otot-otor wajah menjadi lumpuh untuk sementara waktu. Kondisi ini terjadi karena adanya kesalahan saat regenerasi dan penumbukan ulang saraf wajah, dimana serabut saraf salah tempat sehingga malah menstimulus kelenjar air mata bukannya kelenjar ludah.

5. Membantah mitos emosional

Sebagai pemangsa yang haus darah, buaya tak pernah mengeluarkan air mata atas kesedihan atau rasa bersalahnya. Cairan tersebut semata-mata berfungsi secara fisiologi tanpa terkait dengan emosi apa pun. Mitos itu mungkin masih hidup lantaran ada sarkasme yang mempesona: seekor hewan penyerang brutal kelihatannya meneteskan air mata setelah membunuh tangkapannya.

Oleh sebab itu, buaya menetes air mata ketika memakankan tak berkaitan dengan perasaan mereka. Fenomena ini timbul akibat proses anatomi yang berlangsung selama makan, termasuk tekanan pada sinus serta kelenjar air mata, gerakan rahang, sampai proteksi untuk mata.

Referensi

A-Z Animals. Diakses pada April 2025. Mengapa Buaya Menangis Saat Makan HowStuffWorks. Diakses pada April 2025. Kebenaran Tentang Air Mata Buaya The Indian Express. Diakses pada April 2025. Ilmu Pengetahuan dan Mitos di Balik Air Mata Buaya Mental Floss. Diakses pada April 2025. Asal Usul Ekspresi 'Tears of Crocodile' Today I Found Out. Diakses pada April 2025. Apakah Buaya Benar-Benar Menangis Saat Makan?

Post a Comment

0 Comments