Pengunjung Wajib Pajak Bermotor ke Samsat Sukoharjo Naik Drastis, Tempat Menunggu Diperluas

Laporan Jurnalis, Anang Ma'ruf

, SUKOHARJO - Persentase pembayaran pajak kendaraan bermotor di Samsat Sukoharjo meningkat dengan cukup signifikan.

Program amnesti pajak untuk kendaraan bermotor yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mencapai hari kedua implementasi.

Di kantor Samsat Sukoharjo tercatat adanya peningkatan signifikan sebesar 75 persen dalam jumlah wajib pajak yang hadir untuk menyelesaikan kewajiban mereka pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.

Peningkatan ini terlihat hari pertama kemarin, di mana antrean warga tampak memenuhi ruang tunggu pelayanan Samsat.

Warga datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Sukoharjo itu memanfaatkan kesempatan penghapusan denda pajak kendaraan.

Kasatlantas Polres Sukoharjo, IPTU Doohan Octa Prasethya yang mewakili Kepala Kantor Pendaftaran Kendaraan Bermotor (Samsat) Sukoharjo, Ipda Fresty Flora menyampaikan bahwa program penghapusan tunggakan pajak kendaraan motor adalah ide dari Gubernur Jawa Tengah.

"Fresty mengatakan terdapat kenaikan sebesar 75 persen dibanding dengan hari-hari normal, hal ini disampaikannya pada saat berbicara dengan kami, Rabu (9/4/2025)," katanya.

Fresty menyatakan bahwa layanan masih berlanjut sampai sore, bergantung pada banyaknya orang yang datang untuk membayar pajak.

Bandingkan dengan hari-hari normal di mana jumlahnya hanya sekitar 100 orang, pada hari pertama implementasi peningkatan ini dapat mencapai kelipatan lima kali lebih banyak.

Di samping itu, Fresty menyebut bahwa skema pengampunan yang dimulai pada tanggal 8 April 2025 ini membawa semangat baru untuk warga negara.

Khusus untuk warga yang mempunyai keterlambatan dalam pembayaran pajak serta ditambah beban denda.

Untuk mencegah kerumunan, Samsat pun menambahkan beberapa kursi di area tempat menunggu.

"Terdapat kursi ekstra bagi Wajib Pajak (WP) sehingga dapat menghindari kerumunan dalam antrian. Kami juga akan memfokuskan pelayanan di kantor utama dan sementara waktu menghentikan layanan samsat keliling," jelasnya.

Menurut dia, sejumlah cabang samsat yang terletak di luar kantor utama dipindahkan secara temporary ke pusat untuk sementara waktu.

Hanya cabang di Kartasura dan The Park Solo saja yang masih menjalankan operasionalnya secara normal.

"Warung yang masih aktif sekarang adalah The Park Solo Baru, Kartasura, serta Mal Pelayanan Publik (MPP) di Pemerintah Kabupaten. Yang lainnya dipusatkan pada pusat utama untuk memastikan layanan menjadi lebih baik," jelasnya.

Keceriaan masyarakat terlihat pada hari pertama program penghapusan kewajiban, dengan partisipasi sebanyak 500 orang wajib pajak yang hadir.

Sebenarnya, di hari normal hanya kira-kira 100 orang yang hadir.

"Sebelumnya jumlahnya mencapai 500 Wajib Pajak. Biasanya pada hari normal hanya sekitar 100 orang. Oleh karena itu, terjadi kenaikan antara tiga hingga lima kali lipat," jelasnya.

Fresty mengatakan bahwa program yang diluncurkan oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut sangat bermanfaat bagi warga, terlebih untuk mereka yang sebelumnya merasakan kesulitan dalam pembayaran pajak akibat dendanya.

(*)

Post a Comment

0 Comments